PEJAGOAN, Talanews.net, – Merebaknya penyakit Lumpy Skin Disease (LSD) terhadap hewan ternak, Warga Desa Peniron, Kecamatan Pejagoan, Kabupaten Kebumen menggelar ritual Ruwat Dadung yang bertujuan agar hewan ternaknya terhindar dari wabah penyakit.
Selain itu, ritual Ruwat Dadung ini merupakan tradisi lokal desa setempat yang diadakan setiap tiga tahun sekali. Proses ruwatan sendiri dilakukan oleh seorang dalang yang sudah terbiasa melakukan ruwatan. Dan pada kesempatan ini dilakukan oleh Kidalang Siswadi Mudo Carito dari Desa Clapar, Kecamatan Karanggayam, yang diawali dengan pentas wayang kulit dan kenduri tumpengan disepanjang jalan desa setempat. pada Rabu, 24 Mei 2023.
Beragam jenis dadung dari para peternak setempat dikumpulkan untuk di doakan oleh sang dalang, sebelum kemudian dibawa pulang untuk digunakan sebagai pengikat terhadap hewan ternak masing-masing.
Siswoyo, salah satu sesepuh Desa menjelaskan bahwa ruwatan ini merupakan peninggalan nenek moyang masyarakat desa peniron, berdasarkan keyakinan yang sampai saat ini masih terus dijaga kelestariannya.
Dengan munculnya beberapa wabah seperti sekarang ini, maka warga masyarakat dengan petunjuk dari para sesepuh mengadakan kegiatan ruwat dadung dengan harapan bisa terbebas dari penyakit, wabah mara bahaya yang melanda pada hewan ternaknya.
“Masyarakat Desa Peniron ini memiliki keyakinan bahwa isi alam ini sendiri-sendiri termasuk yang menjaga hewan. Ruwatan ini, sudah ada sejak lama, bahkan sebelum Islam masuk, akan tetapi keyakinan nenek moyang ini selalu dijaga kelestariannya”. Jelasnya.

Sementara itu, Sekretaris Desa Peniron, Kasidin mengatakan, karena ruwatan ini merupakan kegiatan turun menurun dari nenek moyang Pemerintah Desa Peniron sangat mendukung dan ikut partisipasi. Terkait maraknya penyakit LSD atau yang disebut lato-lato oleh masyarakat, di Desa Peniron sendiri sangat memprihatinkan, dengan adanya ritual semacam ini harapnya di Desa Peniron bisa terbebas dari penyakit tersebut.
“Ruwatan Ini merupakan salah satu bentuk ikhtiar meminta kepada Tuhan Alloh SWT yang Maha Kuasa, supaya hewan dan tanaman tumbuhan diberi keselamatan dari semua penyakit, wabah mara bahaya yang ada”. Ujarnya.
Usai rangkaian ritual ruwat dadung, dilanjutkan tasyakuran dengan makan nasi tumpeng lengkap dengan lauk pauknya secara bersama-sama mulai dari anak-anak hingga orang tuan yang berada disepanjang jalan desa dengan beralaskan daun jati.(Tnews)